Mencoba Lezatnya Malon

Puyuh malon, sumber : google
Pernah suatu saat membaca iklan sebuah rumah makan yang menjadikan menu "malon" alias manuk londo sebagai hidangan unggulannya. Bahkan menu itu menjadi trade mark di restoran tersebut. Iklan yang dilakukan lumayan masif, banner dipasang di beberapa jalan utama, dan itu menjadikan malon alias manuk londo lumayan tenar.

Sebenarnya sudah lama kenal dengan nama malon, tapi baru tahu kalau kepanjangannya manuk londo setelah membaca iklan tersebut. Pertama kali mengenal menu ini di sebuah tempat makan,kalau tidak salah bernama Depot Jogja yang ada di Galeri Mall. Yang dulu sekali menjadi tempat langganan untuk menikmati sup seafood yang pedasnya nampol. Cuma waktu itu belum kepikiran untuk mencoba malon. Dan sampai Depot Jogja ga ada lagi (tutup) tetap belum pernah mencoba hidangan itu. 

Kembali ke malon. Kalau yang namanya jodoh memang ga ke mana. Ternyata saya berjodoh dengan menu ini. Minggu kemarin bersama keluarga kecil berencana jalan-jalan ke Desa Ketingan lagi. Suami kangen dengan suara burung kuntul yang ada di sana. 

Rencana setelah puas menikmati tingkah polah burung kuntul kami akan mampir ke Omah Kecebong untuk mencoba nasi bakarnya. Tapi ternyata pas sampai di Desa Ketingan, suasana sepi. Suara burung kuntul yang biasanya menyambut dengan riuh, tidak terdengar. 

Nggak tahu kenapa, mungkin mereka baru bermigrasi,,atau kalau tidak kami datang terlalu siang, sehingga para kuntul lagi keluar mencari nafkah, dan keluarga yang ditinggal di rumah baru bobok siang. Pokoknya sepii sekali waktu itu. 

Halaman rumah warga yang biasa kami jadikan tempat nongkrong sambil menikmati tingkah polah burung kuntul yang biasanya sepi, saat itu malah ramai. Banyak kendaraan terparkir di sana. Rupanya yang empunya halaman baru punya hajat. 

Akhirnya mau nggak mau kami meninggalkan lokasi dan langsung menuju Omah Kecebong. Dalam perjalanan ke Omah Kecebong, kami bertemu iring-iringan pedati yang membawa rombongan tamu, yang ketika kami cermati adalah tamu dari Omah Kecebong. Halaman parkir home stay dan resto itu juga tampak penuh dengan mobil dan motor. Omah kecebong full booked untuk acara family gathering

Kamipun harus berbalik arah lagi. Bingung mau ke mana. Untungnya suami ingat ada lesehan yang baru dibuka di daerah sleman, cabang dari lesehan Sayidan. Meluncurlah kami ke sana. Kebetulan sudah lama pengen nyoba lesehan Sayidan, cuma males dengan parkir dan antriannya yang panjang. 

Lima belas menit kemudian kami sampai di lesehan Sayidan yang ada di desa Warak Sleman. Tempatnya lumayan luas, dan lumayan nyaman juga. Yang pasti pengunjungnya nggak sepenuh yang di pusat. Sewaktu lihat daftar menu, lha kok ndilalah ada menu malonnya. Jadilah kita nyoba malon bakar. 

Tidak berapa lama malon pun datang. Lumayan besar juga ternyata. Lebih besar dari burung puyuh. Rasanya lezat, empuk, tidak kering (juicy) dan berlemak. Warna dagingnya agak kemerahan. Bumbunya meresap sampai ke dagingnya. Rasanya manis gurih. Dagingnya juga banyak. 

Kalau buat sendiri pasti kebanyakan. Enak pokoknya.. sayangnya karena hp baru lowbat, ga sempat foto si malon. Fotonya next ditambahin kalau ke sana lagi. Harga malon utuh ini di bandrol Rp. 23.000,- harga yang cukup terjangkau dan yang pasti menu ini recommended. Apalagi ternyata malon mempunyai kandungan kolesterol yang tergolong rendah. Jadi aman dan bisa jadi pilihan hidangan sehat. Rasanya lebih lezat dari ayam, itu menurut saya...penasaran?silakan coba sendiri..

Fakta tentang malon :

Merupakan persilangan antara burung puyuh (gemak) lokal yang merupakan jenis petelur dengan puyuh perancis yang merupakan jenis pedaging. Mempunyai bulu yang tebal, dengan ukuran yang lebih besar dari puyuh lokal. 

Dinamakan malon atau manuk londo untuk memberi ciri khas kalau dia varietas baru dan merupakan burung indo karena merupakan hasil persilangan dengan puyuh perancis (harusnya namanya mando, manuk indo, hehe..).

Burung ini memiliki keunggulan diantaranya dagingnya lembut,empuk, dan gurih. Kandungan kolesterol rendah, dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dipercaya sangat bermanfaat untuk kesehatan. Diantaranya melancarkan peredaran darah, menyembuhkan asma, dan memperkuat tulang belakang.
Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter