Antri Makan di Kopi Klotok Pakem Sleman Yogyakarta

Bukan jogja namanya kalau tidak penuh dengan sesuatu yang unik... Minggu kemarin sengaja pengen sarapan (lagi) di Kopi Klotok, sebuah tempat makan yang menyajikan hidangan rumahan berupa aneka sayur lodeh, dan nasi megono. 

Lauk yang ditawarkan ada gudeg ceker, gudeg telur, dadar telur, pindang goreng, layur goreng, tempe garit goreng, dan tahu bacem.

Suasana Kopi Klotok

Sekitar pukul 08.00 saya sudah sampai lokasi, dan antrian parkir sudah mengular. Setelah menunggu sekitar 10 menitan, kami baru bisa masuk ke halaman parkir.

Dan ternyata hari itu kegiatan makan selalu diawali dengan kata "antri". Antri tempat duduk, antri ambil nasi, antri ambil lauk, antri order pisang dan jadah goreng. untung untuk minumnya kita bisa order langsung ke pramu saji.

Harus lincah juga ternyata makan di kopi klotok, sambil antri pisang dan jadah goreng, mata musti jeli ketika ada pramu saji yang baru keluar dari dapur sambil membawa aneka lauk. 

Dan tangan harus cekatan untuk memindahkan lauk dari piring yang dibawa pramusaji ke piring kita. Itu sangat efektif meminimkan waktu tunggu sehingga kita bisa segera mencicipi menu yang ada.

Dapur kopi klotok (doc. pri)

Hampir 1 jam saya antri untuk mendapat hidangan lengkap, nasi putih, nasi megono, sayur lodeh, dan aneka lauk, beserta kudapan pisang dan jadah goreng.

Rasa sayur lodeh yang gurih pedas, ditemani nasi putih dan pindang serta telor dengan cepat pindah ke mulut. Sambil sesekali diselingi minum jeruk anget yang segar. Selesai mengeksekusi nasi, giliran menikmati kudapan. 

Jadah dan pisang goreng yang memperolehnya penuh perjuangan. Karena harus antri di dapur yang lumayan panas karena 3 kompor dan 1 tunggu kayu yang menyala bersama. Jadi lumayan berkeringat dan lapaar..

Antrian pisang dan jadah goreng (doc. pri)

Ketika makan, tidak sengaja mendengar obrolan beberapa tamu yang datang. Ada yang menganggap suasana antri itu menjadi sensasinya, sehingga menambah kepuasan ketika menikmati makanan, namun ada juga yang bilang antrinya bikin bete. 

Karena makannya menjadi tidak bisa santai. Makan belum selesai, sudah ada yang antri menunggu meja kita. Jadi kurang leluasa menikmati hidangan.

Yang antri sambil makan juga ada (doc.pri)

Kalau pendapat saya pribadi, semua tergantung mood, dan dengan siapa kita makan. Karena kopi klotok memang lebih pas dinikmati berbanyak, dan tidak membawa anak yang terlalu kecil. Karena bisa jadi mereka kurang nyaman dengan suasana yang terlalu crowded

Kalau pengen leluasa memakai meja kita, cukup pasang tampang cuek, dan jangan sesekali membiarkan meja kita kosong meskipun sekedar untuk foto-foto. 

Harus ada yang ditinggal termasuk hidangan yang di meja harus ada yang masih tersisa, jangan ludes semua.

Selain itu, jika tidak ingin merasakan antrian yang luar biasa, jangan datang di hari Sabtu dan Minggu. Karena di waktu-waktu itu, dapat dipastikan kopi klotok penuh dan ramai sekali.

Untuk view di Kopi Klotok sebenarnya lumayan, khas pedesaan. Dengan udara yang sejuk dan segar cukup nyaman untuk bersantai bercengkrama bersama keluarga. 

Cuma kalau kemarin, karena penuh, jadi ga mood untuk berfoto-foto juga. Cuma sempat ambil foto bagian dapur dari rumah klotok yang lumayan eksotis dan kekunoan..

======================

Info menu :

# Makan sepuasnya nasi dan aneka sayur lodeh per orang Rp. 11.500,-
# Nasi Megono : Rp. 6500,-
# Aneka lauk : harga mulai Rp.1500,-
# minum : harga mulai Rp. 3000,-
# jadah goreng : perporsi isi 3 Rp. 6500,-
# pisang goreng : per porsi isi 2 Tp. 6500,-
Alamat kopi klotok : Jalan Kaliurang km 16 Sleman Yogyakarta
Sapti nurul hidayati
Saya seorang ibu rumah tangga dari Yogya. Blog ini saya buat untuk tempat berbagi cerita dan pengalaman tentang apa saja. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari tulisan saya. Untuk kerjasama, silakan kontak ke saptinurul (at) gmail.com

Related Posts

Posting Komentar

Popular

Subscribe Our Newsletter